Jumat, 20 Februari 2015

[SETETES EMBUN] Sebuah Puisi: Pergi


Kuterpapah menuju jalan panjang
Jauh meninggalkan pasir malam
Berguratkan cinta kita
Kau, terlalu dingin untuk kusimpan dalam hangatnya darahku
Aku, terlalu kaku untuk kau petik di senar gitar cintamu

Tanganku melantun sepi
Meninggalkan jejak-jejak keheningan
Di atas sepotong kesenduan
Mencoba kalahkan kerinduan ini

Hilang sudah sendu ini
Berganti dengan hampa yang membelenggu
Mengisi ruang waktu
Tanpa dirimu

Cukup sudah pedih ini
Jangan berikan cinta berduri
Aku ingin merintih tanpa nyeri
Tetapi karena berarti dan menjadi

Haruskah hati yang memilih
Masa kini atau masa nanti
Tak bisakah waktu berhenti
Agar cinta tak pernah pergi

Datanglah kasih,
Dengan seikat mawar di tanganmu
Sejumput mimpi di matamu
Dan hati yang berukirkan namaku

Jemputlah aku dari kegundahan
Bawalah aku dari kekelaman
Raihlah aku dari kesenduan
Bebaskanlah aku dari kesepian

Ah,
Namun apalah daya kata-kata indah ini?
Bila engkau telah

Pergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar